Sebagai bentuk konkrit dari tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) dan dukungan nyata bagi para penjaga pantai atau coastal lifeguard dalam menjalankan tugasnya, Grand Pangandaran secara resmi menyerahkan fasilitas penunjang untuk Satuan Tugas Pemandu Keselamatan Wisata Tirta (BALAWISTA) Kabupaten Pangandaran. Pemberian fasilitas penunjang berupa seragam/ identitas profesi tersebut diharapkan akan lebih mempermudah para lifeguard dan meningkatkan kepercayaan diri mereka dalam menjalankan tugasnya. Lifeguard dengan seragam yang baik menciptakan rasa aman kepada wisatawan.
Penyerahan secara simbolis dari program CSR ini dilaksanakan pada tanggal 11 Mei 2021 bertempat di Kantor Pemasaran Grand Pangandaran di kompleks Ruko Carita, Jalan Tol Pangandaran. Acara ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran, Untung Saeful R, S.Sos.,M.Si dan Ketua BALAWISTA Kabupaten Pangandaran, Haery Haerudin.
Terkait pemberian bantuan fasilitas seragam ini, Direktur Utama PT. PMB, Alip Joko Surajiyanto menyatakan, “Penyerahan bantuan seragam kepada BALAWISTA Pangandaran ini dilakukan dengan harapan untuk dapat meningkatkan appearances dan performances para lifeguards Pangandaran dalam memberikan pertolongan, baik preventive ataupun berupa rescue terhadap para pengunjung di destinasi wisata tirta dan bahari di Pangandaran.”
Bapak Alip Surajiyanto lebih lanjut menjelaskan bahwa program CSR Grand Pangandaran adalah komitmen nyata perusahaan untuk secara berkelanjutan membangun kualitas kehidupan yang lebih baik bersama dengan semua pihak yang terkait, terutama masyarakat di sekitar kawasan Grand Pangandaran. Sebelumnya, program CSR Grand Pangandaran juga telah mewujudkan pembangunan Alun-alun Paamprokan sebagai ruang publik terbuka yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat dan wisatawan secara inklusif. Soft launching Paamprokan dihadiri langsung oleh Gubernur Provinsi Jawa Barat, Ridwan Kamil.
Panjang pantai di Pangandaran mencakup 6 kecamatan dan membentang sepanjang 91 kilometer. Pengawasan kegiatan wisata pantai yang tersebar di sepanjang garis pantai yang menghadap Samudera Indonesia ditambah dengan beberapa daya tarik wisata tirta berupa kegiatan wisata sungai dan danau perlu ditunjang oleh dukungan yang tidak konvensional. Salah satunya peran swasta dapat menjadi sebuah percepatan pembangunan daerah, termasuk pembangunan pelayanan pariwisata.(AM/K)