Hotel vs Hotel Resort di Kawasan Pesisir: Mana yang Lebih Menguntungkan untuk Dibangun? Ini Pertimbangannya!
- marketing gp
- 1 day ago
- 2 min read
Ketika berbicara tentang investasi properti di kawasan pesisir pantai, dua konsep hotel yang paling sering dibandingkan adalah hotel bertipe building (gedung bertingkat) dan hotel bertipe resort (berkonsep vila atau cottage dengan area terbuka luas). Keduanya memiliki daya tarik tersendiri, namun pilihan terbaik sangat bergantung pada lokasi, target pasar, dan karakter destinasi wisata di sekitarnya.
Mari kita bahas pertimbangannya satu per satu...

1. Hotel : Efisiensi Lahan dan Operasional
Hotel bertipe building biasanya mengusung desain vertikal, di mana banyak kamar dapat dibangun di atas lahan yang relatif terbatas.
Keunggulan utama:
Efisiensi ruang dan biaya operasional: Sistem manajemen kamar, housekeeping, dan layanan umum lebih mudah dikendalikan.
Cocok untuk lokasi padat dan strategis, seperti pusat kota wisata atau area dekat akses transportasi utama.
Memiliki potensi ROI stabil dari wisatawan bisnis, backpacker, atau grup wisata besar yang mencari harga bersaing.
Konsep ini bisa terasa terlalu “urban” bila diterapkan di kawasan pantai yang identik dengan nuansa alami dan santai. Wisatawan yang datang untuk escape dari hiruk-pikuk kota biasanya menginginkan suasana lebih tenang, bukan gedung tinggi dengan lorong panjang dan lift yang ramai.
2. Hotel Resort: Pengalaman dan Nilai Estetika yang Tak Tergantikan
Hotel bertipe resort menghadirkan pengalaman yang lebih menyatu dengan alam. Biasanya memiliki unit vila, bungalow, atau kamar dengan akses langsung ke taman, kolam, atau pantai.
Keunggulan utama:
Experience-based stay: Tamu tidak hanya menginap, tapi juga menikmati ambience khas pantai — suara ombak, udara laut, dan pemandangan sunrise-sunset.
Cocok untuk segmen wisatawan premium dan keluarga yang mengutamakan kenyamanan dan privasi.
Memiliki nilai jual estetika tinggi — baik dari sisi desain arsitektur maupun peluang branding.
Kelemahan yang perlu diperhitungkan:
Biaya pembangunan dan perawatan lebih tinggi karena area luas dan fasilitas outdoor.
Membutuhkan manajemen lanskap dan kebersihan lingkungan yang konsisten.
Namun, bagi investor yang ingin membangun citra eksklusif dan meningkatkan nilai properti jangka panjang, tipe resort di kawasan pesisir menawarkan potensi yang lebih menjanjikan.
3. Kunci Keputusan: Lokasi dan Target Pasar
Jika lokasinya berada di pesisir dengan panorama alam memukau dan potensi wisata leisure tinggi, seperti Pangandaran, Bali, Lombok, atau Labuan Bajo — maka resort akan memberikan return on experience yang jauh lebih kuat.
Sebaliknya, jika kawasan pesisir tersebut dekat dengan pusat kota atau pelabuhan wisata dengan tingkat kunjungan tinggi dan lahan terbatas, hotel building bisa menjadi pilihan efisien untuk volume pasar yang lebih besar.
Untuk kawasan pesisir yang menonjolkan keindahan alam, ketenangan, dan aktivitas rekreasi, konsep resort jelas lebih unggul dalam menciptakan nilai tambah emosional bagi tamu. Sedangkan di lokasi pantai yang sudah berkembang dan ramai, hotel building tetap relevan karena efisiensi lahan dan kepraktisan operasionalnya.
Bagi investor yang ingin membangun bisnis perhotelan di kawasan pesisir Indonesia, keputusan ini bukan sekadar soal bentuk bangunan — tetapi soal bagaimana menghadirkan pengalaman menginap yang sesuai dengan jiwa destinasi wisata itu sendiri.




Comments