top of page
Search

Wisatawan Asing Meningkat di Pangandaran: Tren Positif Liburan di Pangandaran

  • Writer: marketing gp
    marketing gp
  • 5 minutes ago
  • 2 min read

Pangandaran semakin menegaskan dirinya sebagai destinasi unggulan wisata Jawa Barat, tidak hanya bagi wisatawan domestik tetapi juga wisatawan mancanegara. Selama periode liburan 2024 hingga 2025, arus kunjungan turis asing menunjukkan tren peningkatan yang cukup signifikan, sejalan dengan pulihnya sektor pariwisata pascapandemi serta gencarnya promosi wisata daerah.


Data Dinas Pariwisata mencatat bahwa momentum liburan panjang, khususnya Idulfitri 2025, menjadi pendorong utama meningkatnya jumlah kunjungan ke Pangandaran. Dalam periode 28 Maret hingga 6 April 2025, jumlah wisatawan yang masuk ke enam destinasi unggulan—Pantai Pangandaran, Karapyak, Batukaras, Batuhiu, Green Canyon, dan Madasari—mencapai lebih dari 395 ribu orang, melonjak lebih dari dua kali lipat dibanding libur Lebaran tahun sebelumnya yang hanya sekitar 158 ribu pengunjung.

Antrian kendaraan wisatawan di pintu masuk Pantai Pangandaran
Antrian kendaraan wisatawan di pintu masuk Pantai Pangandaran

Meski sebagian besar masih didominasi wisatawan domestik, kehadiran turis asing di tahun 2025 terlihat lebih nyata dibanding tahun 2024. Hal ini ditunjukkan dengan semakin seringnya wisatawan dari Eropa, Australia, dan Asia Tenggara terlihat berkunjung ke destinasi populer seperti Green Canyon dan Pantai Batukaras yang dikenal sebagai “surga” bagi peselancar mancanegara.

Ada beberapa faktor yang membuat Pangandaran semakin dilirik wisatawan asing:

  1. Aksesibilitas yang Meningkat Pembangunan infrastruktur transportasi seperti jalur tol dan rencana reaktivasi kereta Banjar–Cijulang membuat Pangandaran semakin mudah dijangkau, bahkan bagi turis asing yang berangkat dari Jakarta atau Yogyakarta.

  2. Promosi Wisata yang Intensif Kampanye digital melalui media sosial, serta promosi di berbagai event pariwisata internasional, ikut memperkenalkan kekayaan alam dan budaya Pangandaran ke pasar global.

  3. Daya Tarik Alam dan Budaya Kombinasi pantai indah, wisata sungai dan gua, hingga tradisi budaya seperti Hajat Laut dan seni Ronggeng Gunung menjadi nilai lebih yang tidak dimiliki banyak destinasi lain.

  4. Pertumbuhan Akomodasi Premium Kehadiran vila eksklusif, hotel berbintang, serta resort modern menjadikan Pangandaran semakin siap menyambut wisatawan asing yang membutuhkan kenyamanan dan standar layanan internasional.


Lonjakan wisatawan ini turut berdampak pada pertumbuhan ekonomi daerah. Pemerintah Kabupaten Pangandaran melaporkan bahwa selama libur Lebaran 2025 saja, sektor pariwisata berhasil menyumbang lebih dari Rp 9 miliar melalui pajak hotel, restoran, serta retribusi objek wisata. Tidak hanya itu, pelaku UMKM, pengusaha homestay, hingga penyedia jasa transportasi lokal juga merasakan manfaat langsung dari peningkatan kunjungan wisatawan, termasuk turis asing.


Sumber: Instagram @nickosukma : Wisatawan Mancanegara berenang di Objek Wisata sungai citumang
Sumber: Instagram @nickosukma : Wisatawan Mancanegara berenang di Objek Wisata sungai citumang

Dengan target ambisius untuk menarik lima juta wisatawan pada tahun 2025, Pangandaran diharapkan terus memperkuat daya saingnya di tingkat nasional maupun internasional. Selain peningkatan fasilitas dan infrastruktur, penting juga menjaga keberlanjutan lingkungan serta mengedepankan wisata berbasis masyarakat agar manfaat pariwisata bisa dirasakan lebih merata.

Peningkatan jumlah wisatawan asing di Pangandaran selama 2024–2025 menjadi bukti nyata bahwa destinasi ini semakin dikenal dunia. Jika tren positif ini terus dijaga, Pangandaran bukan hanya akan menjadi primadona wisata Jawa Barat, tetapi juga salah satu destinasi internasional yang patut diperhitungkan.


 
 
 

Comments


© 2025 Grand Pangandaran

bottom of page